Informasi kali menyangkut masalah maraknya Terapi peti mati yang kian menular di berbagai negara di dunia. Namun, ternyata setelah ditelusuri di ketahui bahwa, terapi peti mati yang kerab dijumpai di berbagai negara memiliki motif yang berbeda dan peruntukannya pun juga berbeda-beda.
Di china misalnya, peti mati digunakan sebagai sarana kesehatan. Dengan menggunakan peti mati diyakini bahwa dapat mengurangi dan menyembuhkan pasien penderita stress berat. Teknik terapi ini menggunakan metode psikologi dalam, dimana tidak sembarang pasien yang dilakukan perlakuan seperti ini. Hanya pasien tertentu saja yang dianggap cocok untuk mendapatkan terapi tersebut.
Pasien dimasukkan kedalam ruangan sempit peti mati selama 5 menit. Kemudian suara tangis bayi memecahkan kesunyian. Setelah itu, peti mati dibuka sambil diiringgi lagu gembira.
Lain di China lain juga di Ukraina. Jika di China dilakukan dengan alasan kesehatan psikologi, di Ukraina peti mati digunakan sebagai lahan mencari uang oleh pria pembuat peti mati bernama Stepan Piryanyk. Ide gilanya ini muncul ketika neneknya meminta dibuatkan sebuah peti mati. Kebiasaan masyarakat di Ukraina sering meletakkan peti mati di atas loteng, Namun berhubung nenek Stepan tinggal di sebuah apartemen yang tidak memiliki loteng. Peti mati ini diletakkan di ruangan sofa. Di sana banyak orang yang ingin merasakan berada dalam ruangan sempit seperti dalam peti mati. Hal inilah yang membuat pria ini membuka usaha sensasi berada dalam peti mati, untuk memuaskan rasa penasaran orang-orang.
Pelanggan diperbolehkan bersantai menutup mata atau membuka peti mati. Tidak tanggung-tanggung biaya yang dikenakan untuk orang yang ingin merasakan sensasi berada dalam peti mati ialah sebesar $25 atau sekitar Rp 250.000 dalam waktu limabelas menit.
Sedangkan negara yang juga melakukan terapi peti mati ialah di Polandia. Namun berbeda dengan china dan Ukraina di polandia dinding peti mati di penuhi dengan gambar wanita bertelanjang dada. Aksi ini tentunya dikecam oleh pemeluk agama setempat.
Mati ialah hal yang pasti untuk semua makhluk, "Semua yang bernyawa pasti akan mati". Terapi peti mati berdasarkan riwayat juga pernah dilakukan oleh para pembesar islam. Namun, bedanya ialah para pembesar islam tidak menggunakan peti mati. Melainkan membuat kuburan. Hal ini dilakukan semata-mata untuk dapat mengingatkan kembali akan kematian. Dimana hanya ada ruang sempit tanpa membawa apapun sehingga manusia kembali mengingat kepada Sang Pencipta, dariNyalah manusia ada dan hanya kepada-Nyalah manusia kembali..
Kumpulan Artikel Islami
Published:
2012-12-10T05:32:00-08:00
Title:Terapi Peti mati di Berbagai Negara
Rating:
5 On
22 reviews