Nabi dan Rasul ialah dua pribadi yang berbeda. Definisi nabi dan rasul pun juga berbeda. Menurut kamus besar bahasa indonesia,
nabi ialah orang yang menjadi pilihan allah untuk menerima wahyu-Nya. Sedangkan
rasul ialah orang yang menerima wahyu tuhan untuk disampaikan kepada manusia. Dari definisi di atas kita dapat mengetahui
perbedaan antara Rasul dan Nabi. Keduanya sama- sama menerima wahyu, namun rasul ditugaskan untuk menyampaikan wahyu ke umatnya sedangkan nabi tidak diwajibkan. Dari definisi di atas kita juga dapat membedakan bahwa rasul itu sudah pasi nabi, sedangkan nabi belum tentu seorang rasul.
Akhir akhir ini sangat banyak orang yang mengaku sebagai nabi dan rasul. Entah darimana mereka muncul serta tanpa asal usul yang jelas, namun nyatanya mereka tetap memiliki pengikut yang bisa dikatakan cukup untuk memenangkan seorang ketua RT dalam pemilihan. Namun jujur, untuk yang
ngaku sebagai nabi dan rasul baru, serta para pengikutnya mesti baca esai ini tentang
syarat menjadi nabi dan rasul.Pertama dia harus tampan, gagah, dan berwibawa. Jika dia perempuan maka ia harus cantik jelita. Mengapa? Sebab nabi dan rasul sebagai mana definisi di atas sebagai pembawa pesan untuk manusia lainnya, mana mungkin ia mau didengar oleh umatnya jika ia memiliki paras rupa yang kurang mengenakkan untuk dipandang. Sebenarnya tuhan menciptakan suatu makhluk-Nya tidak satupun yang jelek, hanya saja kurang enak dilihat. Seorang nabi dan rasul manamungkin pesek, muka kusam, dan memiliki cantolan putih di atas kepalanya mirip teletabis dan sering memakai pakaian serba putih yang melambangkan bahwa ia suci.
Kedua dia mesti cerdas dan berwibawa. Cerdas itu sudah syarat wajib untuk menjadi rasul. Jangan sampai dia sendiri kelabakan untuk menjawab pertanyaan dari umatnya. Kalau bukan karena kecerdasan, maka darimana lagi ia akan memperoleh kepercayaan dari umatnya. Mendapatkan pengikut (umat) bukan cara digaji. Negara ini memiliki sumberdaya alam yang tidak terbatas, apalagi dengan orang miskinnya juga tidak terhitung. Jika Anda berniat untuk memiliki pengikut, maka iming-imingilah orang miskin yang banyak itu dengan uang yang Anda miliki untuk menjadi pengikut Anda, pasti mereka mau karena beberapa orang miskin itu bodoh (terpengaruh iming-iming uang), sebab kebodohanlah yang menyebabkan mereka miskin. Namun, ingatlah kami tidak pernah mengatakan bahwa untuk
menjadi nabi dan rasul itu mesti memiliki harta berlimpah.
Ketiga ajarannya mesti mudah diterima dan masuk akal. Mengajarkan orang lain hal yang belum pernah ia ketahui itu tidak gampang, apalagi kalau ajarannya susah diterima dan tidak masuk akal. Jika ajarannya mengajarkan
ibadah, maka ibadahnya harus masuk akal. Ibadah yang masuk akal harus dilakukan dengan khusuk dan
ikhlas, bukan beribadah dengan iming-iming materi. Ibadahnya pun tidak boleh yang aneh-aneh, seperti : ibadah diiringi dengan lantunan piano, iringan nada biola, serta nyanyian yang mereka sebut penyejuk rohani. Memangnya orkestra atau mungkin paduan suara? Selain menggangu tetangga karena ribut, ibadah yang seperti itu juga tidak masuk akal. Mereka beribadah tentunya untuk
tuhan mereka. Jika ibadahnya seperti itu maka sudah jelas pasti tuhannya pecinta musik, mungkin saja dengan beribadah menggunakan musik mereka berharap tuhan mereka senang dengan mengangkat jempol lalu bergoyang mengikuti irama. Tarik mass... dimana masuk akalnya coba. Anehkan?
Untuk Anda yang ingin menjadi nabi atau pun rasul berpikirlah terlebih dahulu. Jangan sampai Anda menjadi nabi dan rasul idiot yang hanya menjadi bahan tertawaan bagi orang lain. Jika syarat di atas tidak terpenuhi
jangan coba-coba mengaku sebagai nabi ataupun rasul.Semoga bermanfaat....
Kumpulan Artikel Islami
Published:
2012-09-10T20:28:00-07:00
Title:Jangan Asal, Mengklaim Diri sebagai Nabi
Rating:
5 On
22 reviews