Nabi Adam as ialah manusia pertama yang diciptakan Allah swt dan diturunkan ke Bumi untuk menjadi seorang khalifa, sebagaimana penciptaan seorang manusia. Nabi Adam as, sebagaimana dikisahkan dalam al qur an, diciptakan dari tanah dan ditiupkan ruh oleh Allah swt.
Ketika Adam diciptakan sebagai seorang manusia pertama, Allah mengajarkan nama-nama benda ke Nabi Adam.
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,” (QS. Al Baqarah: 31)
Penciptaan Nabi Adam as, dipertanyakan oleh malaikat yang meragukan kehadiran seorang manusia. Hal ini disebabkan penciptaan mahkluk sebelumnya yang telah diturunkan ke Bumi, saling menumpahkan darah di antara mereka.
Menurut Ibnu Umar, dua ribu tahun sebelum Adam diciptakan, jin sudah ada (menempati bumi), lalu mereka menumpahkan darah, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus satu pasukan malaikat, lalu mereka mengusirnya ke jazirah laut.”
Hal inilah yang menyebabkan malaikat mengingkari pencitaan Nabi Adam as. Hingga akhirnya Nabi Adam menyebutkan benda-benda yang tidak diketahui oleh malaikat.
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,” (QS. Al Baqarah: 31)
Para malaikat pun menjawab,
“Mahasuci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami.” (QS. Al Baqarah: 32)
Setelah penciptaan Adam, malaikat dan iblis diperintahkan tunduk kepada Adam, namun Iblis pada saat itu menolak untuk tunduk kepada Adam.
“Wahai Iblis! Apa yang menghalangimu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?” (QS.. Shaad: 75)
Iblis dengan angkuh ya menjawab
“Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS.. Shaad: 76)
Hingga akhirnya Allah swt, mengusir kedudukan iblis dari surga dan dilaknat
“Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk,– Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.” (QS.. Shaad: 77-78)
Disinilah permulaan kebencian Iblis kepada Adam dan juga keturunannya. Iblis kemudian memohon dan bersumpah untuk selalu menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan hingga segolongan manusia menjadi teman iblis di neraka nantinya.
“Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka semuanya.” (QS.. Shaad: 85)
Diriwayatkan Nabi Adam as, tidur di surga hingga pada saat ia terbangun ia mendapati seorang wanita. Kemudian ia bertanya, "siapakah kamu?Ia menjawab, “Seorang wanita.” Adam bertanya, “Untuk apa engkau diciptakan?” Ia menjawab, “Agar engkau dapat merasa tenteram denganku.” Lalu para malaikat berkata kepadanya melihat ilmu yang dimiliki Adam, “Siapa namanya wahai Adam?” Ia menjawab, “Hawa’.” Mereka berkata lagi, “Mengapa (disebut) Hawa’?” Adam menjawab, “Karena ia diciptakan dari sesuatu yang hidup.”"
Perinta Allah swt terhadap Adam as
“Wahai Adam! diamilah olehmu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al Baqarah: 35)
“Wahai Adam! Sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah ia sampai mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.” (QS. Thaha: 117)
Kebencian Iblis terhadap Adam membuatnya semakin geram, dan dengan berbagai cara Iblis terus mencoba untuk menjerumuskan Nabi Adam as dan hawa.
“Wahai Adam! Maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon kekekalan dan kerajaan yang tidak akan binasa?” (QS.. Thaha: 120)
Adam dan Hawa terbujuk rayuan iblis dan mendekati dan memakan buah yang ada di pohon terlarang tersebut. Seketika pula Nabi Adam as dan Hawa keduanya terbuka auratnya dan telanjang karena maksiatnya. Keduanya pun merasa malu dan sedih sekali, segeralah keduanya mendatangi pepohonan dan memetik daun-daunnya untuk menutupi auratnya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada Adam dan Hawa’,
“Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu, “Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?” (QS.. Al A’raaf: 22)
Mendengar hal tersebut Adam dan Hawa merasa sangat malu dan rendah di hadapan Allah swt, hingga mereka mengutarakan penyesalannya
“Ya Tuhan Kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (QS.. Al A’raaf: 23)
Ketika itu pula ah Allah mengampuni dosa keduanya kemudian menurunkan mereka ke Bumi. Saat di Bumi Nabi Adam as tidak henti-hentinya beribadah kepada Allah swt dan mengajarkan keturunanya untuk senantiasa menyembah Allah.
Dari kisah Nabi Adam as kita dapat memperlajari hakikat manusia diciptakan di muka bumi, yaitu menjadi seorang khalifah yang memelihara bumi dengan senantiasa beribadah kepada Allah, dan yang lebih penting ialah memerangi godaan setan.
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?” (QS.. Al A’raaf: 22)
Kumpulan Artikel Islami
Published:
2012-12-28T07:59:00-08:00
Title:Kisah Nabi Adam as
Rating:
5 On
22 reviews