Alkisah, sejak kedatangan Rasulullah, Madina dengan cepat berubah. Orang-orang menjuluki kota ini sebagai Madinatun Nabi "Kota Sang Nabi", namun orang orang lebih menyebutnya sebagai kota "Madinah" saja. Kota Yatsrib perlahan-lahan lenyap dari edaran lidah orang, ditelan oleh cemerlang kedermawanan pangeran kota itu.
Akhlak Sang Nabi terkenal di seantero jazirah Arab. Meski pendatang yang memasuki kota tersebut, mereka tetap mendaulat Rasulullah sebagai pemimpin mereka. Hingga lahirlah Konstitusi pertama yang disepakati dalam sejarah manusia. Yaitu lahirnya piagam Madinah. Dalam piagam berisi perjanjian damai antara kaum Yahudi dan Kaum Nasrani. Berdasarkan hal itu pula lah, Rasulullah saw mengawinkan Putra Nasrani ke Putri dari Yahudi dan begitu pula sebaliknya. Kota Madinah menjadi kota yang kuat dan disegani seantero jazirah. Mereka pun sepakat jika ada musuh yang mencoba mengusilk Madinah, mereka bersama sama akan saling bantu membela kota Madinah.

Sama halnya yang dialami oleh Yahudi bernama Mukhayyiri. Kabar kemenangan Kaum muslimin saat perang Badar sampai ditelinganya. Selama ini ia mencari seorang Nabi yang ia kenal namanya di Mekkah, dan di Madinah lah ia sekarang mengikutinya cintanya untuk bertemu dengan Rasulullah saw. Siapa sangkah Sang Nabi yang awalmya dicerca di kota kelahirannya, kini diagung agungkan sebagai pemimpin yang terkenal se antero jazirah. Ketangguhan kaum muslimin saat perang di Badar, tersebar di tengah-tengah penduduk Madinah.
Semua orang kagum akan peristiwa di Badar tersebut. Bagaimana tidak? 313 sahabat Nabi berjuan melawan ribuan pasukan Quraisy. Di bukit itu Nabi berdoa: Ya Allah, jika Engkau menghancurkan kelompok kecil ini, Engkau tidak akan disembah di muka bumi selama-lamanya. Kaum muslimin pun beroleh kemenangan.
Perang Badar, menjadi kejadian yang diagungkan oleh penduduk Arab dan menguatkan keyakinan mereka akan kekuasaan Allah swt. Namun, tidak banyak yang mengetahui peristiwa perang badar waktu itu.
Malam sebelum perang badar pecah Rasulullah saw dan para sahabatnya berkumpul terlebi dahulu. Bermunajat kepada Allah dan membersiapkan pembekalan untuk perang esok harinya. Termasuk menngisi kantung minuman untuk para Sahabat yang sama sama berjuang. Rasulullah bertanya kepada para sahabat:
"Siapakah di antara kalian yang sanggup berangkat ke mata air, dan mengisi kantungan kita dengan persediaan?"
Tak ada yang menjawab panggilan, kecuali Ali bin Abi Thalib. Berkali-kali Rasulullah meminta, tetap Ali yang menyanggupi.
Berangkatlah Ali menyambut dingin malam dengan tubuhnya yang senantiasa ia serahkan di jalan Allah bersama Rasulullah saw. Cuaca tak begitu ramah malam itu. Angin berhembus kencang dan pasir-pasir beterbangan. Ketika Ali berada dekat dengan mata air tersebut, tiba tiba badai menderu. Suaranya meggelegar menghapus sunyi malam mencekam, Ali berlindung pada balik batu, hingga redah gemuruhnya. Hingga akhirnya Ia sampai ke sumur itu. Ia segera mengambil air sebanyak-banyaknya, dan mendadak suara kembali megelegar. Kali ini terdengar lebih besar. Ali menunggu di dalam sumur. Manakala badai Berhenti, Ali kemudian naik, kemudian berjalan menyusuri, sahara. Tiba-tiba terdengar lagi gelegar yang sama. Badai kali ini lebih besar dari ke dua badai sebelumnya. Ali kembali berlindung pada batu besar, menunggu hinggah badai redah. Barulah setelah itu ia kembali ke tenda Rasulullah dan para sahabatnya.
Ketika melihat Ali, Rasulullah bertanya:
"Hai Ali, apa yang membuatmu begitu lama?"
Ali pun menceritakan apa yang baru ia alami, tentang ketiga badai yang datang menerjangnya. Kemudian Nabi berkata:
"Hai Ali, tahukah kamu, ketiga badai itu untuk apa? Pada badai yang pertama, Israfil turun dengan balatentaranya. Pada badai kedua Mikail dan malaikat lainnya dan pada badai yang ketiga, Jibril dan pasukannya. Mereka diturunkan Tuhan untuk membantu kita esok hari."
Sesuia yang dikisahkan Al-qur an. Muslimin mendapatkan kemenangan. Tentulah karena keikhlasan para sahabat Rasul dan juga jeri payah Ali pada malam itu, saat mengambil air. Kaum muslimin dapat menang melawan bala tentara yang jumlahnya ribuan, tentu berkat bantuan dari Allah swt.
Berita itulah yang menggemparkan seluruh Madinah dan membuat banyak orang kagum kepada Rasulullah saw. Begitu pula dengan Mukhayyiri. Ia dibuat takjub dan penasaran bagaimana dengan jumlah pasukan yang sidikit, kaum muslim dapat menang melawan pasukan Quraisy yang jumlah ribuan.
Maka, ketika hendak pecah perang Uhud, Mukhayyiri memutuskan untuk berperang bersama Rasulullah. Pasukan Uhud sudah sampai ke Madinah, kali ini jumlah mereka lebih banyak lagi dibandingkan perang Badar.
Pagi itu Mukhayyiri bergegas. Ia tinggalkan Madinah. Ia datangi kaum Muslimin yang sudah berbaris di lembah. Tampak Rasulullah sedang membagi posisi. Ali di kanan, Hamzah di tengah, dan Abu Dujana, di samping kiri. Menurut
Sirah Ibnu Ishaq, Rasulullah menarik pedang dan berkata, "Siapa yang akan mengambil pedang ini dan menggunakannya sesuia haknya?"
Beberapa orang berdiri menyambut seruan Nabi, tapi Nabi memberikan pedang itu kepada Abu Dujana. Mukhayyiri kenal mereka semua. Ia kenal Ali yang tidur di peraduan Nabi ketika hijrah, bersiap menjadi tumbal pengganti. Ia tahu Hamzah, singa pdang pasir yang terkenal piawang di medan tempur. Sedangkan Abu Dujana tetangganya. Mereka ialah orang-orang yang kecintaannya kepada Nabi tidak diragukan lagi.
Setelah Rasullulah mengatur barisan tempur, Mukhayyiri datang menghampiri Rasulullah
"Ya Nabi, aku punya tujuh buah kebun kurma. Hartaku seluruhnya. Aku ingin hadiahkan semuanya untukmu. Aku berikrar berimana kepadamu dan pada Tuhan yang mengutusmu. Isinkan aku berperang ya Rasulullah.."
Mukhayyiri akhirnya memeluk islam, dan Rasulullah mengijinkannya untuk berperang. Mukmin baru, namun iman yang telah lama berkobar.
Kaum muslimin diuji dalam perang Uhud. Pesan Nabi: "Jangan tinggalakan tempatmu apa pun yang terjadi" Pesan ini ditujukan kepada para pemanah yang berada di atas bukit di antara bukit Uhud. Starategi ini berbuah manis, kemenangan kaum muslimin dapat terlihat, namun melihat kemenangan ini pasukan pemanah di atas turun ke lembah untuk menyelesaikan peperangan. Kondisi ini dimanfaatkan oleh kaum Quraisy untuk merebut tempat berikut. Keadaan pun berbalik arah, kaum muslimin jatuh berguguran. Ujian kepada kaum muslimin bukan sampai di situ saja. Saat kaum muslimin dihujani anak panah, bendera Islam jatuh. Seketika terdengar teriakan "Rasulullah telah gugur".
Teriakan itu melemahkan semangat juang kaum muslimin. Ini ujian dari Tuhan. Jika Rasul kalian telah diangkat dari tengah-tengah kalian. Apakah mereka akan sama gigihnya? Akankah mereka melakukan ini karena cinta Rasul adalah wujudan cinta kepada Tuhan? Rupanya kala itu banyak sahabat Rasul yang tidak mampu menjawab cobaan kecintaan ini, mereka berlarian memisahkan diri. Hal ini sesuai dengan yang di kisahkan dalam Al-Qur an:
"(Ingatlaha) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada seorang pun, sedang Rasulullah yang berada di antara kawan-kawanmu yang lain memanggil kamu, karena itu Allah menimpahkan kepadamu kesedihan atas kesidihan, supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput daripada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS. Ali Imran [3]:153)
Ada kisah perjuangan yang terselib dalam peristiwa Uhud ini, sesuai yang diriwayatkan oleh Thabari
Diriwayatkan bahwa pada saat kaum muslimin lari meninggalkan Uhud, Abu Bakar termasuk yang pertama kembali menemui Rasulullah. Umar juga diriwayatkan berkali-kali bahwa ia lari dari Uhud dan berlindung di balik bukit.
Mukhayyiri ialah salah satu orang uang diuji kecintaannya saat itu. Ia telah menyerahkan seluruh hartanya kepada Rasulullah, kini saatnya ia menyerahkan jiwahnya untuknya.
Maka bertempurlah ia, bagai banteng yang terluka, ia hempaskan musuh satu-persatu dengan mempertaruhkan jiwa dan raganya demi kecintaannya kepada Rasulullah. Hingga pedang tajam menembus tubuhnya. Pandangannya oleng. Matanya melirik ke Nabi dan pengikutnya.. ia bergumam: "Yah Rasulullah.." dan ruhnya terbang kehariban pencipta..
Bukti Cinta Kepada Rasulullah..
Kumpulan Artikel Islami
Published:
2013-01-31T05:24:00-08:00
Title:Kisah Cinta saat Perang Badar dan Uhud
Rating:
5 On
22 reviews